Kamis, 16 Juli 2009

ANGKLUNG BADUD

Angklung Badud merupakan sebuah seni pertunjukkan yang keberadaannya nyaris punah dari daerah Ciamis. Sebenarnya kehadirannya masih banyak diminati dan digemari masyarakat. Seni pertunjukkan ini tidak saja menggunakan alat kesenian angklung saja namun menggunakan alat kesenian lainnya seperti dogdog. Pada dasarnya seni pertunjukkan Angklung Badud ini mengiringi beberapa permainan yang di dalamnya terdapat sisingaan, momonyetan, bebegukan, ular naga dan kuda lumping. Pertunjukkan Angklung Badud ditampilkan untuk mengiringi pengantin sunat yang menaiki kuda keliling kampung dengan diikuti oleh pertunjukkan lainnya. Pertunjukkan yang dimainkan di alam terbuka ini dapat ditonton oleh semua orang. Para anggota pertunjukkan berperan sesuai dengan keterampilannya, namun dipimpin oleh seorang ketua yang merangkap menjadi pemain dan bertugas menyadarkan pemain yang kesurupan atau mendem. Biasanya dalam acara mendem ini sesepuh menggunakan mantera untuk memulihkan pemain yang keserupan.


Waditra Pengiring Badud/Peralatan Kesenian Badud

Kesenian ini diiringi oleh waditra Dogdog dan Angklung dan peralatan lainnya.


  • Dogdog : alat kesenian yang dimainkan dengan cara ditepuk oleh tangan. Istilah dogdog berasal dari peniruan bunyi suara waditranya jika dimainkan.Cara memainkannya dengan digendong dipinggang kiri masing-masing pemain. Cara memainkannya tangan sebelah kanan memegang alat pemukul, sedangkan tangan kirinya menekan permukaan kulit. Jumlah dogdog yang dipakai biasanya 4 buah terdiri dari; yang kecil dinamakan Tilingtit, dan dibawakan oleh pimpinan dalang dengan fungsi sebagai pemberi pangkat, pengatur lagu dan irama. Dogdog kedua disebut Panempasan (engklok), yang ke tiga dan empat masing-masing dinamai Bangbrang dan Badublag.

  • Angklung: Jenis waditra bambu ini berasal dari kata angka (nada/notasi) dan lung (patah/hilang). Oleh karena itu maksud angklunmg adalah nada yang hilang, atau ada bagian nada yang hilang. Waditra ini dalam tradisi, memiliki fungsi ritual atau sebagai sarana upacara sarana upacara adat atau senin dalam upacara. Namun kini berkembang menjadi sarana hiburan atau seni pertunjukan yang ditonton.

Sumber data: Penelitian di daerah Ciamistahun 2005.

Nara sumber : Djadja Miharja

Mantan Kasi Kebudayaan dan pemerhati kebudayaan, Ciamis










Selasa, 14 Juli 2009

Anak TK se Bandung Raya Belajar Menghargai Warisan Budaya Leluhur di Museum Sri Baduga (Part 2)

Memperkenalkan museum pada anak di usia dini gampang-gampang susah, untuk itu perlu jurus-jurus jitu untuk menjadikan pada usia tersebut mengetahui, mengenal dan menyintai museum yang di dalamnya terdapat tinggalan-tinggalan masa lalu yang perlu dilestariakan. Tidak semua koleksi dapat dijelaskan dari a-z, karena pada usia tersebut belum dapat mengerti dan menyimak dengan baik tentang koleksi, oleh karena itu Museum Sri Baduga mencoba terus memperkenalkan museum beserta koleksi-koleksinya kepada anak-anak usia dini tentunya dengan cara yang berbeda yaitu dengan kegiatan yang mengajak mereka terlibat di dalamnya, dengan demikian setidaknya mereka akan belajar menghargai warisan budaya yang tinggalkan leluhurnya. Kegiatan yang melibatkan anak-anak tersebut yaitu mengikuti kegiatan Menggunakan Busana Tradisional Sunda dan Mewarnai Motif Batik Jawa Barat se Bandung Raya.
Kegiatan Menggunakan Busana Tradisional Sunda sudah dilaksanakan ke yang 2 kalinya sedangkan mewarnai sudah sering namun namun kali ini dengan tema khusus. Untuk Kegiatan Menggunakan Busana Tradisional Sunda memang agak berbeda dengan lomba busana lainnya. Karena yang dipelajari si anak adalah cara menggunakan kain dan kebayanya untuk wanita dan cara menggunakan celana panjang yang dililit kain dengan bentuk dodot serta atasannya untuk prianya, selain itu yang mereka mempelajari kerapihan dan keserasian dalam berpakaian dan tata riasnya. Tidak disangka pesertanya cukup banyak yaitu 49 orang pria dan wanita klegiatan menggunakan busana, dan 65 orang untuk mewaranai motif batik Jawa Barat.
Awalnya pada acara technical meeting banyak orangtua dan guru-guru yang TIDAK yakin anak-anak mereka bisa melakukan. Namun hanya dengan berlatih satu hingga dua hari mereka sudah dapat melakukan dengan baik.Wa.......hhhhhh mereka anak-anak yang hebat sekali, dengan penuh percaya diri yang tinggi mereka dapat melakukan dengan baik walaupun ada beberapa anak yang belun lancar namun mereka semangat mengikutinya dan yang hebatnya lagi mereka tidak takut ditonton oleh orang banyak.
Sebagai tanda karena mempunyai keinginan yang keras dan semangat yang tinggi dari anak-anak, Museum Sri Baduga memberikan penghargaan memang tidak seberapa tapi museum sangat menghargai keikut sertaan mereka dalam menghargai warisan budaya.

?????????

jalan berdebu diterpa angin
sampah bertebaran disetiap sisi jalan
lubang menganga disana sini
?????????????????????????

beberapa anak sambil membawa kecrikan
laki perempuan terlihat lusuh dan bau
rambut acak-acakan tak jelas
?????????????????????????

remaja laki-laki membawa gitar dan gendang
rambut di cet, bergaya ala punk rock
menyanyi disetiap kendaraan yang berhenti
???????????????????????????????????????


ibu-ibu menggendong bayi dan bapak-bapak setengah dewasa dan tua
kotor, sobek-sobek pakain maupun celana yang dikenakan
buta, kaki cacat mengadahkan tangannya
hm????????????????????????????????????

laki-laki dewasa
menjajakan dagangannya
koran, rokok, makanan kecil, tisue, air mineral hingga strawbery
hm????????????????????????????????????????????????????????

di jalan itu
mereka harus kerja keras
di jalan itu
mereka harus hidup
hm????????????????????????????????????????????

itu semua potret disetiap jalan besar di kota-kota besar di Indonesia
siapa yang peduli mereka??????????????
siapa yang mengasihi mereka??????????????????????????
siapa yang bertanggungjawab pada mereka????????????????????

Senangnya Jadi seorang Ibu

Setiap orang di dunia tidak saja mencita-citakan, namun juga menginginkan mempunyai sebuah keluarga yang utuh, harmonis dan penuh dengan kebahagian. Orangtua wajib menghargai, menghormati, mengerti dan menyayangi anak-anaknya, begitu juga sebaliknya dengan si anak. Dengan demikian maka akan tercipta keluarga yang benar-benar bahagia, harmonis dan penuh dengan pengertian. Namun kenyataannya justru banyak yang sebaliknya, tidak banyak keluarga yang dapat memelihara keluarganya dengan baik, mulus, utuh dan tidak ada hambatan.Disinilah pentingnya peran semua anggota keluarga, tidak hanya si orangtua saja yang berperan, namun si anakpun harus mempuyai peran sebagai anak untuk menuju keluarga yang bahagia, harmonis dan penuh pengertian.Memang berat, karena setiap anggota keluarga mempunyai sifat dan karakter yang berbeda satu sama lain, sehingga untuk menjadi satu visi dan misi keluarga memerlukan waktu yang tidak sebentar atau instant. Hal tersebut harus dilakukan penuh dengan kesabaran,keikhlasan dan hati-hati dari semua anggota keluarga. Saya sebagai seorang ibu yang juga bekerja di luar rumah disuatu instansi, terus terang sangat kewalahan untuk selalu bisa mempertahankan keharmonisan, kebahagian dan kemengertian keluarga hingga harus mengatur waktu. Disitulah peran saya sebagai ibu benar-benar diuji baik oleh Maha Pencipta juga juga oleh keluarga. Namun saya selalu berusaha terus, dan mempunyai prinsip bahwa saya tidak boleh lengah menjadi seorang ibu walau bekerja dan saya harus mempertahankan keluarga demi kelangsungan kebahagiaan dalam keluarga. Selain itu saya saya harus berperinsip bahwa keluarga adalah segala-galanya.
Hm........sungguh berat peran seorang ibu yang juga bekerja diluar rumah karena sekitar 10-12 jam harus selalu berada diluar rumah yang otomatis harus berpisah dengan anggota keluarga. Pulang kerumah dengan kondisi sudah tidak fresh karena kelelahan, tapi saya tetap harus menghilangkan rasa lelah dengan menyibukan diri membuat minum sore, menyiapkan makan malam dan sebagainya.Memang saya mengakui, bila pulang kerumah anak-anak dan suami sudah ada di rumah beberapa jam sebelumnya, dan yang pasti makan siang harus delivery atau masakan yang pagi ( sudah dingin kecuali nasi ) terpaksa harus mereka makan. Memang di rumah tidak ada orang yang membantu pekerjaan saya (pembantu), karena mereka sendiri tidak memerlukan ada pembantu dirumah.saya sebagai ibu ya.....terima saja kondisi ini walau kadang badan terasa lelah. Bisa dibayangkan di dalam keluarga terdiri dari 6 orang (termasuk saya), anak-anak memang sudah cukup besar yang paling besar perempuan satu-satunya dan sudah kuliah, yang nomer 2 dan 3 sudah duduk dibangku SMA kelas 2 dan 1 sedangkan anak yang terkecil baru di SMP kelas 2. Saya bersyukur anak dan suami lebih merasa enjoy dengan tidak ada pembantu (kata mereka takut dosa marahin pembantu kalau kerjaannya tidak pas di mata kita, ya......memang juga sih!) . Namun demikian saya selalu merasa bersalah bilamana mereka harus makan masakan yang dingin atau delivery setiap hari, tapi saya bersyukur sekali anak dan suami SANGAT MEMAHAMI serta SANGAT MENGERTI apa yang saya lakukan untuk mereka. Complain dari mereka memang ada, namun lebih banyak mereka suka dengan apa yang saya lakukan, karena selama ini saya sebagai ibu BERUSAHA SELALU ADA DISISI MEREKA , DIMANA MEREKA MEMBUTUHKAN ATAU SAYA BERUSAHA SELALU ADA DISETIAP SAAT. Saya manfaatkan peran saya sebagai ibu secara maksimal bila saya sedang dirumah, dan saya manfaatkan waktu dengan baik bila berkumpul. hm......................senangnya...........Namun bukan berarti saya hingga mengenyampingkan privasi atau kebutuhan saya pribadi demi mereka, tidak kok!mereka masih memberi saya kesempatan untuk saya dapat memanjakan diri saya, seperti membeli kebutuhan saya sendiri atau jalan-jalan. Saya CINTA mereka karena mereka menyintai saya. Senangnya jadi ibu.......................................................

Selasa, 07 Juli 2009

Nilai UN SMP di Bandung naik tahun 2009

Awalnya aku pikir hasil UN anakku yang ke 3( laki-laki ) dan baru keluar dari SMP mau masuk ke SMA pada tahun sekarang sudah cukup baik, dan aku optimis anakku pasti diterima di SMA negeri yang termasuk favorite (menurut orang).Hm......kesenanganku dan kegembiraanku hanya berumur sampai 1 minggu ternyata setelah aku dan suami melihat hasil UN teman-teman anakku wah........aku jadi leme....ssss! gimana gak akan lemesss...., wong aku lihat dengan mata kepala sendiri nilai anakku jauh......dari bagus dibanding temen-temennya di kelas!!Rasa optimis aku diterimanya anakku di SMA Negeri lansung........ menghilang!!!padahal kakak-kakaknya dengan nilai dibawah adiknya bisa diterima di sekolah yang (menurut orang ) favorite pada tahun-tahun lalu! Aku tidak mau curiga ataupun suudzon melihat situasi nilai=nilai UN siswa SMP di Bandung tinggi-tinggi dan suami berpikir positive ajalah mungkin memang anakku belum beruntung. Tapi ya...dasar anak dengan melihat namanya yang jam ke jam terus turundi PSB online langsung terdiam dan menitikkan air matanya.Rupanya kesedihan tidak melulu dimiliki wanita, anakku juga sangat terpukul dengan kejadian ini begitu juga dengan aku sebagai ibunya dan suamiku sebagai papanya.Aku hanya bisa berdoa dan pasrah bahwa keberuntungan yang Tuhan YME berikan sangat banyak salah satunya anakku belum beruntung masuk sekolah SMA negeriitu juga adalah keberuntungan, yang mungkin anakku harus selalu tidak lupa nasihat orangtua untuk tetap menjalankan perintah Allah swt, belajar lebih baik, selalu iklas dan selalu intropeksi diri.