Rabu, 29 April 2009

Yuk.......main ke museum !

Museum di Kota Bandung cukup banyak, dan koleksi yang ditampilkan atau dipamerkan beragam karena berdasarkan jenis museum.Jenis museum ada yang museum khusus dan museum umum.Museum umum seperti Museum Sri Baduga Bandung dan merupakan museum provinsi.Koleksi yang dipamerkan terdiri dari berbagai bidang ilmu, sedangkan museum khusus koleksi yang dipamerkannya terdiri dari satu bidang ilmu saja. Museum Sri Baduga berdiri sejak tahun 1974, namun setelah koleksinya terkumpul dan siap untuk diiformasikan kepada masyarakat maka tepatnya pada tanggal 5 Juni 1980 Museum Sri Baduga diresmikan oleh Prof. DR Daoed Joesoef yang pada saat itu beliau menjadi Menteri P & K. Museum Sri Baduga mempunyai koleksi 4600 buah namun yang dipamerkan hanya sebagian kecil saja, dan diklasifikasikan ke dalam 10 klasifikasi , yaitu; Historika, Arkeologika,Geologika, Biologika, Filologika, Numismatika, Ethnografika,Keramologika. Teknologika dan Seni. Museum Sri Baduga terletak di Jl. B.K.R No. 185 Bandung, telp (022)5210976 dan setiap hari buka dari pukul 08.00 - 15.00 WIB , kecuali hari libur besar.Fasilitas untuk pengunjung Ruang Auditorium, Perpustakaan, Parkir, Souvenir Shop. Untuk pengunjung rombongan /sekolah biasnya pengunjung diberi penjelasan dahulu oleh pemandu museum, selain itu pengunjung mendapat lembaran LKS untuk diisi dan biasanya pengunjung dipersilahkan untuk bertanya.Kegiatan Museum Sri Baduga tidak hanya pameran yang setiap hari bisa dilihat pengunjung, tetapi banyak kegiatan-kegiatan yang diperuntukan untuk masyarakat seperti; Pameran Khusus, Lomba, seminar/workshop dsbnya. Museum Sri Baduga dengan penampilannya yang lebih baik, sangat mengharapkan semua masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa Barat pada khususnya untuk berkunjung ke museum dan memanfaatkan museum sebagai tempat penelitian, pendidikan dan rekreasi.Ayo...................................ke museum!kapan lagi kita dapat memaanfaatkan museum kalau tidak dari sekarang????

Senin, 27 April 2009

Memperkenalkan Budaya dan Pengetahuan Pada Anak (Part 1)


Sejak gadis aku punya cita-cita yang mungkin untuk orang lain tidak istimewa, cita-cita ku sedehana aja kalau sudah berkeluarga dan mempunyai anak aku ingin bawa anak-anak ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII)!hanya ketempat itu saja kok!"Hm..........cita-cita yang aneh" menurut suamiku.Tapi aku tetap "keukeuh" pokoknya anak-anak sudah besar aku musti bawa mereka ke TMII.Suamiku tidak menanyakan kenapa aku musti membawa anak-anak ke TMII kalau mereka sudah besar, karena suamiku orang yang cepat mengerti maksud tujuan aku.Dia sangat tahu tujuan aku kalau mengunginkan sesuatu jarang atau malah tidak berani mengatakan TIDAK.Karena apa yang aku inginkan sudah dalam pertimbangan yang sangat matang tentunya nantinya tidak akan merugikan orang lain atau diri sendiri walau orang lain menilai.Jadi apa yang aku lakukan suami pasti ok, saja.Tapi sekali lagi bukan aku tidak ada pertimbangan sama sekali.
Lahirlah anakku hingga berjumlah 4 (empat) orang, setelah aku tunggu-tunggu keinginanku membawa anak-anakku ke TMII akhirnya tercapai. Pada bulan Januari 2009 dan mereka sudah besar. Anakku yang paling besar usia 18 tahun dan terkecil 12 tahun.Aku dan suamiku akhirnya dapat membawa mereka ke TMII.Tidak hanya keluargaku saja yang pergi tapi, adik suami pun ikut sambil membawa keluarganya.Anak-anak akhirnya bertanya setelah suamiku bercerita bahwa aku (mamanya) dari dulu ingin membawa mereka ke TMII.Reaksi mereka sudah pasti macam-macam ada yang tertertawa dan senyum-senyum sambil mereka berkata "ok, no problem ........" kata mereka .Aku tahu sebenarnya mereka sudah pergi dengan teman-teman sekolah sebelumnya.Tapi kata mereka "belum passs......kalau belum pergi sama papa dan mama ke TMII" kata sibungsu sambil bergelayutan dileher papanya.Akhirnya aku menjelaskan kenapa aku baru bawa mereka ke TMII setelah besar.Pertama, secara phisik mereka sudah sangat kuat untuk pergi-pergi jauh dan dapat berlama-lama ditempat tujuan karena yang namanya pergi sama orangtua pasti akan lebih diperhatikan, karena kalau pergi bersama teman-teman sekolah mereka pasti pulangnya sakit.Kedua, mereka sudah bisa menerima apa yang mereka lihat dengan baik sehingga akan terekam dalam memori mereka dengan baik pula. Ketiga, akan lebih terasa kebersamaannya sehingga orangtua anak lebih dekat lagi hubungannya.Ternyata apa yang aku impikan sejak gadis tercapai membawa suami dan anak-anak ke TMII yang sarat dengan budaya dan pengetahuan.kebetulan anak-anakku mempunyai sifat yang selalu ingin tahu yang lebih, jadi diajak ke TMII sudah pasti suka sekali hingga bisa berlama-lama menikmati dan melihat tiap objeknya!Wah......aku benar-benar tidak salah mengajak mereka. Dokumentasi selama di TMII cukup banyak namun belum aku masukan dalam tulisan ini.
Namun sayang di anjungan-annjungan TMII kurang terawat tapi mudah-mudahan aku bisa kembali lagi tidak hanya dengan suami dan ank-anak saja tetapi dengan cucu dan menantu, mudah-mudahan Allah swt memberikan panjang umur bagi aku sekeluarga.