Tanggal 3 November 2009, Pameran Keliling dengan Judul "Museum dan Generasi Muda" bertempat di Gd. Islamic Centre, di Kab. Ciamis dibuka untuk pelajar sekolah dan umum oleh Wakil Bupati Ciamis yang didampingi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Kepala Museum Sri Baduga sebagai leading sector dan Kepala - kepala Museum (sebagai peserta pameran). Pameran berlangsung dari tanggal 3 s.d 6 November 2009, dengan mengundang sekolah-sekolah, Lembaga, seniman, budayawan dll yang berada di Kab. Ciamis. Pameran diikuti 9 peserta (Museum Asia Afrika, Museum Geologi Bandung, Museum Barli Bandung, Museum Pos Indonesia Bandung, Museum Basoeki Abdullah Jakarta, Balai Pengelolaan Sejarah, Kepurbakalaan dan Nilai Tradisi Bandung, BKSNT Serang, Museum Bojongkokosan, Site Museum Ciamis) dan Museum Sri Baduga Bandung sebagai leading yang berlangsung sangat ramai dan meriah. Hal ini dikarenakan begitu antusiasnya sekolah-sekolah yang dikerahkan oleh Dinas Pendidikan Kab. Ciamis untuk melihat pameran yang berlangsung satu kali dalam satu tahun dengan berpindah-pindah tempat. Kegiatan rutin Museum Sri Baduga ini benar-benar sangat menyedot perhatian generasi muda Kab. Ciamis. Tidak kurang setiap harinya lebih dari 5 ribu anak sekolah, guru dan umum menyaksikan pameran yang langka ini. Bisa dibayangkan bagaimana gedung yang berukuran 30x50 m bisa terlihat kecil karena penuh sesaknya dengan pengunjung yang begitu sangat antusias!Sebenarnya kegiatan pameran seperti ini pernah dilaksanakan di kota Cirebon pada tahun lalu dengan pengunjung yang memenuhi ruangan juga, namun tidak seperti yang baru saja berlangsung di Kab. Ciamis.
Pemandu yang harusnya dapat memberikan infomasi pameran kepada perorangan atau kelompok menjadi sulit sebab situasi yang tidak memungkin untuk itu. Selama 5 hari dilaksanakan pengunjung sudah tidak bisa dikendalikan, sehingga ruangan benar-benar sangat sesak, sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu banyak pengunjung terutama siswa SD yang pingsan atau juga yang pusing-pusing. Buka tutup pintu masuk terpaksa dilakukan demi keamanan pengunjung dan benda koleksi yang dipamerkan. Pengunjung yang pingsan atau pusing bukan hanya karena ruangan yang selalu penuh sesak, namun rata-rata mereka datang ke tempat pameran dengan perut kosong karena sekolah mereka yang sangat jauh dari Gd. Islamic Centre sehingga dibutuhkan waktu 1 hngga 2 jam untuk sampai ditempat pameran dengan menggunakan alat transport, elf, angkot, truk, bus, kendaraan bak terbuka dll!
Namun yang membuat kagum pemandu adalah, walaupun suasana sudah tidak dalam keadaan nyaman dimana guru-gurunya tetap begitu terlihat antusias tidak mau kalah dengan siswanya untuk mengetahui benda koleksi apa yang dipamerkan. Mereka banyak bertanya dan kalau perlu mencatat. Mereka datang ke pameran tidak sebentar rata-rata mereka meghabiskan waktu hampir 1 jam dengan kondisi ruangan yang benar-benar tidak nyaman!!
Buat Museum Sri Baduga sebagai penyelenggara kegiatan yang baru diselenggarakan ini benar-benar sangat menjadi semangat untuk kedepan dalam penyelenggaraan kegiatan yang sama ditempat atau didaerah lain, yang mudah-mudahan bisa sesukses di Kab. Ciamis. Hatur nuhun ka Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati Ciamis dan Jajarannya yang telah mempersilahkan Museum Sri Baduga beserta ke 9 peserta untuk melakukan kegiatan besar di Kab. Ciamis, Sukses untuk Kab. Ciamis sukses juga untuk Museun Sri Baduga!