Minggu, 29 November 2009

WORKSHOP GERABAH DAN ANYAMAN DIKEMAS PADA KEGIATAN KEMAH BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG

Pada tanggal 22 s.d 23 Desember 2009 Museum Sri Baduga akan mengadakan kegiatan Workshop dengan materi gerabah dan anyaman. Peserta workshop adalah pramuka penegak (SMA) se Bandung Raya, dalam kegiatan Kemah Budaya peserta bermalam di Museum Sri Baduga. Dalam kegiatan tersebut diharapkan banyak sekali pelajaran dan pengetahuan yang bisa diambil untuk pemanfaatan. Dengan demikian diharapkan para pramuka bisa sebagai pioneer generasi muda Indonesia umumnya dan Jawa Barat pada khususnya dalam pemanfaatan museum dengan maksimal. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat akan terus diajak dan terlibat pada kegiatan yang diadakan museum.
Kegiatan Kemah Budaya seperti ini adalah untuk yang ke dua kalinya namun yang pertama pesertanya tingkat penggalang (SMP) se Bandung Raya. Mudah-muidahan kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar juga sesuai dengan tujuan dari kegiatan.

Sabtu, 14 November 2009

Makan di Sambal Hejo JL.Natuna

Di Jl. Natuna ada Rumah Makan Sambal Hejo hm==rumah makan Favorit keluarga, ayam gorengnya itu hm==ga tahan.Biasanya sebelum makan aku suka jepret-jepret Foto tapi untuk yang ini pasti kelupaan, karena perut dah ==ga ==bisa diajak kompromi.Coba deh.murah lagi ayamnya cuma Rp. 5.500,- an yang lainnya Rp. 5.000,- (sayur asem), Rp. 3.000,- pepes jamur dllnya wah-dah enak, nikmat dan murah lagiiii. Tapi kita musti tahu jam berapa tempatnya agak kosongan, soalnya salah waktu dah ga kebagian tempat. Selamat mencoba.

Rabu, 11 November 2009

25.000 PENGUNJUNG MEMADATI PAMERAN KELILING MUSEUM SRI BADUGA DI KAB. CIAMIS


Tanggal 3 November 2009, Pameran Keliling dengan Judul "Museum dan Generasi Muda" bertempat di Gd. Islamic Centre, di Kab. Ciamis dibuka untuk pelajar sekolah dan umum oleh Wakil Bupati Ciamis yang didampingi Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Kepala Museum Sri Baduga sebagai leading sector dan Kepala - kepala Museum (sebagai peserta pameran). Pameran berlangsung dari tanggal 3 s.d 6 November 2009, dengan mengundang sekolah-sekolah, Lembaga, seniman, budayawan dll yang berada di Kab. Ciamis. Pameran diikuti 9 peserta (Museum Asia Afrika, Museum Geologi Bandung, Museum Barli Bandung, Museum Pos Indonesia Bandung, Museum Basoeki Abdullah Jakarta, Balai Pengelolaan Sejarah, Kepurbakalaan dan Nilai Tradisi Bandung, BKSNT Serang, Museum Bojongkokosan, Site Museum Ciamis) dan Museum Sri Baduga Bandung sebagai leading yang berlangsung sangat ramai dan meriah. Hal ini dikarenakan begitu antusiasnya sekolah-sekolah yang dikerahkan oleh Dinas Pendidikan Kab. Ciamis untuk melihat pameran yang berlangsung satu kali dalam satu tahun dengan berpindah-pindah tempat. Kegiatan rutin Museum Sri Baduga ini benar-benar sangat menyedot perhatian generasi muda Kab. Ciamis. Tidak kurang setiap harinya lebih dari 5 ribu anak sekolah, guru dan umum menyaksikan pameran yang langka ini. Bisa dibayangkan bagaimana gedung yang berukuran 30x50 m bisa terlihat kecil karena penuh sesaknya dengan pengunjung yang begitu sangat antusias!Sebenarnya kegiatan pameran seperti ini pernah dilaksanakan di kota Cirebon pada tahun lalu dengan pengunjung yang memenuhi ruangan juga, namun tidak seperti yang baru saja berlangsung di Kab. Ciamis.
Pemandu yang harusnya dapat memberikan infomasi pameran kepada perorangan atau kelompok menjadi sulit sebab situasi yang tidak memungkin untuk itu. Selama 5 hari dilaksanakan pengunjung sudah tidak bisa dikendalikan, sehingga ruangan benar-benar sangat sesak, sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu banyak pengunjung terutama siswa SD yang pingsan atau juga yang pusing-pusing. Buka tutup pintu masuk terpaksa dilakukan demi keamanan pengunjung dan benda koleksi yang dipamerkan. Pengunjung yang pingsan atau pusing bukan hanya karena ruangan yang selalu penuh sesak, namun rata-rata mereka datang ke tempat pameran dengan perut kosong karena sekolah mereka yang sangat jauh dari Gd. Islamic Centre sehingga dibutuhkan waktu 1 hngga 2 jam untuk sampai ditempat pameran dengan menggunakan alat transport, elf, angkot, truk, bus, kendaraan bak terbuka dll!
Namun yang membuat kagum pemandu adalah, walaupun suasana sudah tidak dalam keadaan nyaman dimana guru-gurunya tetap begitu terlihat antusias tidak mau kalah dengan siswanya untuk mengetahui benda koleksi apa yang dipamerkan. Mereka banyak bertanya dan kalau perlu mencatat. Mereka datang ke pameran tidak sebentar rata-rata mereka meghabiskan waktu hampir 1 jam dengan kondisi ruangan yang benar-benar tidak nyaman!!
Buat Museum Sri Baduga sebagai penyelenggara kegiatan yang baru diselenggarakan ini benar-benar sangat menjadi semangat untuk kedepan dalam penyelenggaraan kegiatan yang sama ditempat atau didaerah lain, yang mudah-mudahan bisa sesukses di Kab. Ciamis. Hatur nuhun ka Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati Ciamis dan Jajarannya yang telah mempersilahkan Museum Sri Baduga beserta ke 9 peserta untuk melakukan kegiatan besar di Kab. Ciamis, Sukses untuk Kab. Ciamis sukses juga untuk Museun Sri Baduga!